Ada resah yang berkelindan di hati
Ada harap yang semakin menjadi
Apakah yang akan
terjadi ketika para salafus saleh hanya mencukupkan bahwa ilmu dan kebaikan itu
untuk diri mereka saja? – Perkara orang lain saleh atau salah adalah
pertanggungjawaban masing-masing. Lalu, bagaimana pula dampaknya ketika warasatul
ambiya (baca: pewaris para nabi, para ulama) enggan untuk berbagi
pengetahuannya? Masihkah ada risalah itu? Akan tetap nyondong1kah
generasi robbani itu?
Mes fre’res fillah qui sont respecte’s
d’Allah2
Perlombaan estafet,
betapapun catatan waktu tempuh larinya sugoi3, tidak
dikatakan gewinnen4 jika tongkat yang dibawa pelari pertama
tidak diberikan pada pelari kedua, pelari kedua kepada pelari ketiga, dan
seterusnya. Ada tongkat yang diwariskan dari pelari yang satu kepada pelari
lainnya yang kemudian menjadi hal mutlak dalam penilaian dan kelayakan sebagai
pemenang. Seorang pelari estafet, tidak akan merasa sia-sia ketika ternyata
bukan dirinya yang harus tiba di garis finish, yang ada dalam imajinya
adalah bagaimana dia berlari dan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi
tim.
Ikhwati, tidakkah kita resah
jika “tongkat” itu hanya terhenti di tangan kita?
Akom Al Azam, Al Faqir ilaAllah
0 komentar:
Post a Comment